Contoh Soal Matematika Higher Order Thinking Skills (HOTS)
Contoh Soal HOTS (Higher Order Thinking Skills) | Matematrick.com
HOT merupakan kemampuan berpikir individu pada tingkat yang lebih tinggi, meliputi cara berpikir secara kritis, logis, metakognisi, dan kreatif. Proses berpikir terkait dengan ingatan dan pengetahuan pada HOT memiliki porsi sangat kecil. Higher-order thinking meminimalisir kemampuan mengingat kembali informasi (recall) dan asesmen lebih mengukur kemampuan.
HOT terjadi ketika individu mampu menghubungkan informasi baru dengan informasi yang telah dimiliki sebelumnya, kemudian membuat solusi untuk masalah pada konteks yang belum dikenal sebelumnya.
HOT menunjukkan pemahaman terhadap informasi bukan sekedar mengingat informasi.
Higher-order thinking termasuk menunjukkan pemahaman akan informasi dan bernalar bukan sekedar mengingat kembali/recall informasi.
Tipe Soal HOT dapat disajikan dalam bentuk :
Untuk soal HOTS yang disajikan dalam bentuk pilihan ganda diupayakan stimulus soal merupakan konteks dunia nyata. Kemudian pertanyaan dalam soal harus menuntut proses berpikir secara kritis, logis, metakognisi, dan kreatif, tidak lagi sekedar ingatan atau pemahaman.
Ada beberapa cara yang dapat dijadikan pedoman oleh para penulis soal untuk menulis butir soal yang menuntut berpikir tingkat tinggi, yakni materi yang akan ditanyakan diukur dengan perilaku sesuai dengan ranah kognitif Bloom pada level analisis, evaluasi dan mengkreasi, setiap pertanyaan diberikan dasar pertanyaan (stimulus) dan soal mengukur kemampuan berpikir kritis.
Menilai atau mengukur bukan sekadar untuk menghafal sejumlah informasi, namun lebih kepada bagaimana memproses sejumlah informasi untuk mendapatkan solusi dari permasalahan yang diajukkan
Menilai atau mengukur keterampilan yang lebih kompleks seperti berpikir kritis dan merangsang siswa untuk mengintrepretasikan, menganalisa atau bahkan mampu memanipulasi informasi sebelumnya sehingga tidak monoton.
Higher-order thinking menunjukkan pemahaman terhadap informasi dan bernalar (reasoning) bukan hanya sekedar mengingat informasi. Kita tidak menguji ingatan, sehingga kadang-kadang perlu untuk menyediakan informasi yang diperlukan untuk menjawab pertanyaan dan siswa menunjukkan pemahaman terhadap gagasan dan informasi dan/atau memanipulasi atau menggunakan informasi tersebut.
Teknik kegiatan-kegiatan lain yang dapat mengembangkan keterampilan berfikir kritis dan kreatif siswa dalam bentuk menjawab pertanyaan-pertanyaan inovatif:
Contoh soal 1
Pada sebuah kompetisi sepakbola yang diikuti oleh 38 tim, penentuan tim juara adalah berdasarkan perolehan poin terbanyak, dengan ketentuan perolehan poin sebagai berikut:
Tabel berikut memuat posisi sementara 6 tim teratas dari total 38 tim dengan sisa 5 kali pertandingan.
Setiap tim tersebut akan saling bertemu pada 5 pertandingan sisa. Pernyataan yang tepat berdasarkan data tersebut adalah ....
A. Tim A akan menjadi juara hanya dengan memenangkan 3 kali pada pertandingan sisa dan salah satunya menang atas tim B.
B. Tim B akan menjadi juara hanya dengan memenangkan 4 kali pertandingan sisa dan salah satunya menang atas tim A.
C. Jika tim C memenangkan semua pertandingan sisa, maka posisi tim B masih mungkin berada di atas tim C.
D. Jika tim B selalu seri pada semua pertandingan sisa, maka tim E tidak mungkin berada di atas tim C.
E. Tim F akan menjadi juara jika memenangkan semua sisa pertandingan dan tim A selalu kalah pada semua sisa pertandingan.
Contoh Soal 2.
Kompetensi Dasar:
3.21. Mendeskripsikan data dalam bentuk tabel atau diagram/plot tertentu yang sesuai dengan informasi yang ingin dikomunikasikan.
Materi : Statistika
Indikator :
Disajikan suatu diagram batang ganda dari catatan mengenai banyaknya panggilan telepon masuk dan keluar perhari dalam 9 hari. Siswa dapat membaca data pada diagram batang ganda.
Soal :
Suatu perusahaan telekomunikasi sedang melakukan survey untuk melihat aktivitas pelanggannya dalam melakukan panggilan telepon. Suatu hari Rana mendapatkan tugas dari perusahaan telekomunikasi tersebut untuk mencatat banyaknya panggilan telepon yang ia lakukan pada suatu periode hari-hari yang berurutan. Hasil catatan Rana disajikan dalam grafik di bawah ini:
Contoh Soal 3
Kompetensi Dasar:
3.8 Memprediksi pola barisan dan deret aritmetika dan geometri atau barisan lainnya melalui pengamatan dan memberikan alasannya.
Materi : Pola Barisan
Indikator: Diberikan data barisan tempat duduk dalam suatu ruangan pertunjukan yang terdiri dari 6 baris dan harga tiket:
(1) menentukan banyaknya tempat duduk yang tersedia, jika diketahui banyaknya kursi pada empat baris pertama, di mana selisih banyaknya tempat duduk antara 2 baris yang berurutan adalah berbeda-beda
(2) menentukan harga tiket untuk suatu baris tertentu, jika diketahui pemasukan total yang diinginkan dari penjualan seluruh tiket.
Soal:
OSIS suatu sekolah mengadakan pentas seni untuk amal yang terbuka untuk masyarakat umum. Hasil penjualan tiket acara tersebut akan disumbangkan untuk korban bencana alam. Panitia memilih tempat berupa gedung pertunjukan yang tempat duduk penontonnya berbentuk sektor lingkaran terdiri dari enam baris.
Baca juga:
Modul Panduan Penyusunan Soal HOTS Tahun2019
Itulah beberapa contoh soal matematika kategori HOT, semoga dapat dijadikan sebagai bahan acuan dan perbandingan dalam pembuatan soal-soal matematika berkategori HOT.
Tidak dapat dipungkiri lagi, arah kebijakan kurikulum pendidikan sekarang ini menuntut pembelajaran--terutama pada penilaiannya diarahkan agar berkaitan dengan kemampuan peserta didik secara sebenarnya, berbasis kinerja peserta didik, dapat memotivasi belajar , menekankan pada kegiatan dan pengalaman belajar peserta didik, dan memberi kebebasan peserta didik untuk mengkonstruksi responnya.
Untuk itu soal yang diberikan harus mampu mengembangkan kemampuan berpikir divergen, menekankan konteks yang mencerminkan dunia nyata, terkait dengan dunia kerja, menggunakan data yang diperoleh langsung dari dunia nyata serta menggunakan berbagai cara dan instrumen.
Demikian postingan tentang contoh soal HOTS matematika, semoga ada manfaatnya.
HOT merupakan kemampuan berpikir individu pada tingkat yang lebih tinggi, meliputi cara berpikir secara kritis, logis, metakognisi, dan kreatif. Proses berpikir terkait dengan ingatan dan pengetahuan pada HOT memiliki porsi sangat kecil. Higher-order thinking meminimalisir kemampuan mengingat kembali informasi (recall) dan asesmen lebih mengukur kemampuan.
HOT terjadi ketika individu mampu menghubungkan informasi baru dengan informasi yang telah dimiliki sebelumnya, kemudian membuat solusi untuk masalah pada konteks yang belum dikenal sebelumnya.
HOT menunjukkan pemahaman terhadap informasi bukan sekedar mengingat informasi.
Higher-order thinking termasuk menunjukkan pemahaman akan informasi dan bernalar bukan sekedar mengingat kembali/recall informasi.
Taksonomi Bloom soal HOTS |
Higher order thinking tidak berarti soal yang lebih sulit daripada soal recall
HOT (higher order thinking) memberi penekanan lebih pada proses:
- Mentransfer fakta dari satu konteks ke konteks lain.
- Memilih, memproses, dan menerapkan informasi.
- Melihat keterkaitan antara beberapa informasi yang berbeda.
- Menggunakan informasi untuk menyelesaikan masalah.
- Menguji informasi dan gagasan secara kritis.
Bentuk Soal Ujian HOT (higher-order thinking) meliputi:
- Pertanyaan dan jawaban
- Eksplorasi dan analisis
- Penalaran informasi bukan ingatan
- Menilai, mengkritisi, dan menginterpretasi
Tipe Soal HOT dapat disajikan dalam bentuk :
- Pilihan ganda
- Menjodohkan
- Isian singkat
- Esai
- Unjuk kerja
- Portofolio
Untuk soal HOTS yang disajikan dalam bentuk pilihan ganda diupayakan stimulus soal merupakan konteks dunia nyata. Kemudian pertanyaan dalam soal harus menuntut proses berpikir secara kritis, logis, metakognisi, dan kreatif, tidak lagi sekedar ingatan atau pemahaman.
Ada beberapa cara yang dapat dijadikan pedoman oleh para penulis soal untuk menulis butir soal yang menuntut berpikir tingkat tinggi, yakni materi yang akan ditanyakan diukur dengan perilaku sesuai dengan ranah kognitif Bloom pada level analisis, evaluasi dan mengkreasi, setiap pertanyaan diberikan dasar pertanyaan (stimulus) dan soal mengukur kemampuan berpikir kritis.
Menilai atau mengukur bukan sekadar untuk menghafal sejumlah informasi, namun lebih kepada bagaimana memproses sejumlah informasi untuk mendapatkan solusi dari permasalahan yang diajukkan
Menilai atau mengukur keterampilan yang lebih kompleks seperti berpikir kritis dan merangsang siswa untuk mengintrepretasikan, menganalisa atau bahkan mampu memanipulasi informasi sebelumnya sehingga tidak monoton.
Higher-order thinking menunjukkan pemahaman terhadap informasi dan bernalar (reasoning) bukan hanya sekedar mengingat informasi. Kita tidak menguji ingatan, sehingga kadang-kadang perlu untuk menyediakan informasi yang diperlukan untuk menjawab pertanyaan dan siswa menunjukkan pemahaman terhadap gagasan dan informasi dan/atau memanipulasi atau menggunakan informasi tersebut.
Teknik kegiatan-kegiatan lain yang dapat mengembangkan keterampilan berfikir kritis dan kreatif siswa dalam bentuk menjawab pertanyaan-pertanyaan inovatif:
- Adakah Cara lain? (What’s another way?),
- Bagaimana jika…? (What if …?),
- Manakah yang salah? (What’s wrong?), dan
- Apakah yang akan dilakukan? (What would you do?) (Krulik & Rudnick, 1999).
Bagaimana Butir Soal yang dapat menuntut HOTS ?
Agar butir soal yang ditulis dapat menuntut berpikir tingkat tinggi, maka setiap butir soal selalu diberikan dasar pertanyaan (stimulus) berbentuk sumber/bahan bacaan seperti: teks bacaan, paragrap, teks drama, penggalan novel/cerita/dongeng, puisi, kasus, gambar, grafik, foto, rumus, tabel, daftar kata/symbol, contoh, peta, film, atau suara yang direkam, dianalisis, dievaluasi, dan dikreasikan.Teknik Penulisan Butir soal HOTS
- Perhatikan cakupan materi yang diharuskan untuk level pendidikan
- Perhatikan beberapa kompetensi yang diharapkan pada tiap level pendidikan yang kemudian diturunkan menjadi beberapa indikator dan tujuan dari pembelajaran berdasarkan anjuran yang tertuang pada kurikulum
- Penggunaan pengetahuan dasar untuk suatu cakupan materi sangat mungkin berbeda sesuai dengan level pendidikan
- Menggunakan pengetahuan atau kemampuan dasar nya untuk menyesaikan permasalahan yang ada
- Dalam taksonomi Bloom tingkatan yang paling rendah dapat menjadi pengetahuan dasar untuk menjawab pertanyaan ke tingkatan selanjutnya
Contoh soal Matematika HOTS
Berikut ini saya sajikan beberapa contoh soal kategori HOTS (High Order Thinking Skill) mata pelajaran matematika.Contoh soal 1
Pada sebuah kompetisi sepakbola yang diikuti oleh 38 tim, penentuan tim juara adalah berdasarkan perolehan poin terbanyak, dengan ketentuan perolehan poin sebagai berikut:
- Tim yang menang memperoleh poin 3
- Jika pertandingan seri, masing-masing tim memperoleh poin 1
- Tim yang kalah memperoleh poin 0
Tabel berikut memuat posisi sementara 6 tim teratas dari total 38 tim dengan sisa 5 kali pertandingan.
Peringkat
|
TIM
|
Poin
|
1
|
A
|
74
|
2
|
B
|
72
|
3
|
C
|
70
|
4
|
D
|
64
|
5
|
E
|
63
|
6
|
F
|
60
|
Setiap tim tersebut akan saling bertemu pada 5 pertandingan sisa. Pernyataan yang tepat berdasarkan data tersebut adalah ....
A. Tim A akan menjadi juara hanya dengan memenangkan 3 kali pada pertandingan sisa dan salah satunya menang atas tim B.
B. Tim B akan menjadi juara hanya dengan memenangkan 4 kali pertandingan sisa dan salah satunya menang atas tim A.
C. Jika tim C memenangkan semua pertandingan sisa, maka posisi tim B masih mungkin berada di atas tim C.
D. Jika tim B selalu seri pada semua pertandingan sisa, maka tim E tidak mungkin berada di atas tim C.
E. Tim F akan menjadi juara jika memenangkan semua sisa pertandingan dan tim A selalu kalah pada semua sisa pertandingan.
Contoh Soal 2.
Kompetensi Dasar:
3.21. Mendeskripsikan data dalam bentuk tabel atau diagram/plot tertentu yang sesuai dengan informasi yang ingin dikomunikasikan.
Materi : Statistika
Indikator :
Disajikan suatu diagram batang ganda dari catatan mengenai banyaknya panggilan telepon masuk dan keluar perhari dalam 9 hari. Siswa dapat membaca data pada diagram batang ganda.
Soal :
Suatu perusahaan telekomunikasi sedang melakukan survey untuk melihat aktivitas pelanggannya dalam melakukan panggilan telepon. Suatu hari Rana mendapatkan tugas dari perusahaan telekomunikasi tersebut untuk mencatat banyaknya panggilan telepon yang ia lakukan pada suatu periode hari-hari yang berurutan. Hasil catatan Rana disajikan dalam grafik di bawah ini:
Pertanyaan:
1. Rana melakukan surveynya selama ….
a. 6 hari
b. 7 hari
c. 8 hari
d. 9 hari
2. Rana sama sekali tidak melakukan panggilan keluar pada hari ke- ….
3. Rana menerima panggilan masuk lebih banyak daripada panggilan keluar untuk pertama kalinya pada hari ke- ….
Kunci Jawaban :
1. 9 hari.
2. Hari ke-7
3. Hari ke-4
Kompetensi Dasar:
3.8 Memprediksi pola barisan dan deret aritmetika dan geometri atau barisan lainnya melalui pengamatan dan memberikan alasannya.
Materi : Pola Barisan
Indikator: Diberikan data barisan tempat duduk dalam suatu ruangan pertunjukan yang terdiri dari 6 baris dan harga tiket:
(1) menentukan banyaknya tempat duduk yang tersedia, jika diketahui banyaknya kursi pada empat baris pertama, di mana selisih banyaknya tempat duduk antara 2 baris yang berurutan adalah berbeda-beda
(2) menentukan harga tiket untuk suatu baris tertentu, jika diketahui pemasukan total yang diinginkan dari penjualan seluruh tiket.
Soal:
OSIS suatu sekolah mengadakan pentas seni untuk amal yang terbuka untuk masyarakat umum. Hasil penjualan tiket acara tersebut akan disumbangkan untuk korban bencana alam. Panitia memilih tempat berupa gedung pertunjukan yang tempat duduk penontonnya berbentuk sektor lingkaran terdiri dari enam baris.
Banyaknya kursi penonton pada masing-masing baris membentuk pola barisan tertentu.
1) Jika pada baris pertama terdapat 25 kursi, baris kedua 35 kursi, baris ketiga 50 kursi, baris keempat 70 kursi, dan seterusnya. Tentukanlah banyaknya seluruh tempat duduk pada gedung pertunjukan itu.
Tuliskanlah langkah penyelesaiannya.
2) Apabila harga tiket baris pertama adalah paling mahal dan selisih harga tiket antara dua baris yang berdekatan adalah Rp10.000,00, dengan asumsi seluruh kursi penonton terisi penuh,tentukanlah harga tiket yang paling murah agar panitia memperoleh pemasukan sebesar Rp22.500.000,00
Tuliskanlah langkah penyelesaiannya.
Jawab:
Baris: 1 2 3 4 5 6
Kursi: 25____35____50____70___95____125
Selisih: 10 15 20 25 30
(1) Kapasitas total = 25 + 35 + 50 +70 + 95 + 125
= 400 tempat duduk
(2) Misal:
tiket termurah = x (dalam ribuan)
125x + 95 (x + 10) + 70 (x + 20) + 50 (x + 30) + 35 (x + 40) + 25 (x + 50) = 22.500
400x + 950 + 1.400 + 1.500 + 1.400 + 1.250 = 22.500
400x + 6.500 =22.500
400x = 16.000
x = 40
Jadi, harga tiket termurah adalah: Rp40.000,00
Penskoran:
Langkah benar, hasil akhir benar, kode = 2
Langkah benar, hasil akhir salah, kode = 1
Menjawab salah dengan langkah dan tanpa langkah, kode = 0
Tidak menjawab, kode = 9
Baca juga:
Modul Panduan Penyusunan Soal HOTS Tahun2019
Tidak dapat dipungkiri lagi, arah kebijakan kurikulum pendidikan sekarang ini menuntut pembelajaran--terutama pada penilaiannya diarahkan agar berkaitan dengan kemampuan peserta didik secara sebenarnya, berbasis kinerja peserta didik, dapat memotivasi belajar , menekankan pada kegiatan dan pengalaman belajar peserta didik, dan memberi kebebasan peserta didik untuk mengkonstruksi responnya.
Untuk itu soal yang diberikan harus mampu mengembangkan kemampuan berpikir divergen, menekankan konteks yang mencerminkan dunia nyata, terkait dengan dunia kerja, menggunakan data yang diperoleh langsung dari dunia nyata serta menggunakan berbagai cara dan instrumen.
Demikian postingan tentang contoh soal HOTS matematika, semoga ada manfaatnya.
Maaf utk yg Materi Statistika jwban no 2 itu hari ke-7 kan bkna ke-6. Terimakasih :-)
ReplyDeleteAnda benar. Terima kasih atas koreksinya.
Deletesiiiip......bagaimanapun guru harus aktif dan kreatif.....
ReplyDeleteYang no 1 jawabannya apa
ReplyDeleteJawaban No 1 ada 2 yang benar yaitu C dan D
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
DeleteMaaf E salah karena
DeleteMeskipun F = 75
A = 74
B kalah lawan F = 72
B menang lawan A = 75
Dan banyak kemungkinan lain oleh tim B. Yang pasti adalah F tidak mungkin menang dan mungkin total akhir seri dengan tim B 75 : 75
Soal No.1 jawaban yg benar D dan E
ReplyDeleteA salah karena A (3x3)+74=83
B (4x3)+(1x0)+72=84
B salah karena B (4x3)+72=84
A (4x3)+(1x0)+74=86
C salah karena C (5x3)+70=85
B (4x3)+(1x0)+72=84
D benar karena B (5x1)+72=78
E (4x3)+(1x1)+63=76
C (4x3)+(1x1)+70=83
E benar karena F (5x3)+60=75
A (5x0)+74=74
This comment has been removed by the author.
Deleteotaknya gak mampu ya ^_^
Deletejawaban d kalau si e menang terus dan si c kalah terus gimana???? mikirrrr
jawaban e kalau si b menang terus juga gimana????? ue brain bro
lu yang bego njir..
DeleteKids Experiment Video
ReplyDeleteKak numpang tanya itu yang 400x dapetnya darimana?
ReplyDeletejdi dari ke 6 tim siapa yang jadi juara
ReplyDeletePunten mau bahas Contoh Soal 1
ReplyDeleteJawaban A
- Tim A menang 3 kali, 3x3=9, 74+9=83
- Tim B kalah atas Tim A, jika sisanya menang berarti 4x3=12, 72+12=84
Jawaban A salah
Jawaban B
- Tim B menang 4 kali, 4x3=12, 72+12=84
- Tim B kalah atas Tim A, jika sisanya menang berarti 4x3=12, 74+12=86
Jawaban B salah
Jawaban C
- Tim C menang 5 kali, 5x3=15, 70+15=85
- Tim B kalah atas Tim C, jika sisanya menang berarti 4x3=12, 72+12=84
Jawaban C salah
Jawaban D
- Tim B seri 5 kali, 5x1=5, 72+5=77
- Tim E seri atas Tim B (1x1=1), jika sisanya menang berarti menang 4x3=12, 63+1+12=76
- Tim C seri atas Tim B (1x1=1) dan kalah atas Tim E, jika sisanya menang berarti 3x3=9, 70+1+9=80
Jawaban D benar
Jawaban E
- Tim F menang 5 kali, 5x3=15, 60+15=75
- Tim A kalah 5 kali, Poin tetap 74
Memang benar sampai sini, tetapi kita harus memikirkan kemungkinan lain
- MISAL:Tim B kalah atas Tim F, jika sisannya menang berarti 4x3=12, 72+12=84
- Karena ada salah satu kemungkinan yang membuat Tim F tidak menjadi juara, jadi pernyataan tersebut tidak dapat dikatakan benar
Jawaban E salah
Terimakasih, Semoga membantu
nah ini baru bener
DeleteKoreksi gan, kalo menurut saya jawaban D juga salah sebab tim e bisa mungkin diatas tim c
DeletePoin maksimal tim e yang mungkin adalah 76 sehingga poin maksimal tim c menjadi 80 tapi dalam keterangan tidak ada pernyataan keduanya mendapat poin maksimal maka ada kemungkinan:
tim e memperoleh poin maksimal 76;
tim c seri lawan tim b, kalah lawan tim e, menang lawan salah satu dari 3 tim sisa, sehingga poin tim c menjadi
70+(1×1)+0+(3×1)+0+0= 74
Pada kemungkinan ini(dan beberapa kemungkinan lain yang tidak saya tuliskan) poin tim e diatas tim c sehingga batal pernyataan tim e tidak mungkin diatas tim c dan pernyataan pada jawaban D menjadi tidak tepat pula
Terimakasih atas perhatiannya dan ditunggu sanggahannya jika sekiranya pendapat saya kurang tepat pula. Salam diskusi...
This comment has been removed by the author.
ReplyDeleteKenapa yang soal ketigá 22.500.000 , berubah jadi 22.500 ? Mohon penjelasannya
ReplyDeleteKakkakakakakkakakakakakkakak
DeletePakpakno
ReplyDeleteReply plissssxxx
DeleteMantap gan, saya lagi belajar tentang soal HOTS
ReplyDeleteMaksih banyak gan,
ReplyDeletekebetulan saya suka matematika dan suka menulis laporan praktikum
Menarik sekali... Ijin belajar Gan.
ReplyDeleteTerimakasih atas informasinya gan, artikelnya sangat bermanfaat sekali, Menmbah wawasan, Pengertian dan materinya juga sangat jelas.
ReplyDeleteterima kasih, infonya bermanfaat sekali
ReplyDeleteAsik bergelumun dengan matematika hots, asik dan menyenangkan. Terimakasih udah diijinkan mampir. Blog Pendidikan
ReplyDeleteContoh soal yang bagus, kemana saya dapat menghubungi anda
ReplyDelete