Tingkatan Berpikir dan Kata Kerja Operasional dalam Taksonomi Bloom
Berpikir adalah suatu kegiatan mental yang dilakukan oleh seseorang ketika dihadapkan pada situasi atau permasalahan yang harus diselesaikan. Kegiatan berpikir yang dilakukan oleh seseorang berbeda-beda levelnya, menyesuaikan dengan kompleksitas permasalahan yang dihadapinya. Pada suatu saat masalah dapat diselesaikan dengan tingkat berpikir yang rendah seperti mengingat dan menerapkan saja. Namun di lain saat masalah yang dihadapi menjadi lebih kompleks sehingga memerlukan keterampilan berpikir yang lebih tinggi, seperti menganalisis dan mengevaluasi.
Klasifikasi tingkatan berpikir telah banyak dibahas para ahli. Klasifikasi atau taksonomi yang paling dikenal dalam dunia pendidikan ialah Taksonomi Bloom. Taksonomi tersebut dikemukakan pertama kali oleh Benyamin Bloom pada tahun 1956. Empat puluh tahun kemudian, Taksonomi Bloom mengalami beberapa penyesuaian oleh para ahli pendidikan, diantaranya adalah Lorin Anderson dan David Krathwol. Dalam Taksonomi Bloom yang direvisi tersebut, dirumuskan 6 level proses berpikir, yaitu:
Pengetahuan Faktual meliputi:
Contoh Pengetahuan Faktual:
Pengetahuan Konseptual meliputi:
Contoh Pengetahuan Konseptual:
Pengetahuan Prosedural meliputi:
Contoh Pengetahuan Prosedural:
Pengetahuan Metakognitif meliputi:
Contoh Pengetahuan Metakognitif:
Menyebutkan
Menjelaskan
Menggambar
Membilang
Mengidentifikasi
Mendaftar
Menunjukkan
Memberi label
Memberi indeks
Memasangkan
Menamai
Menandai
Membaca
Menyadari
Menghafal
Meniru
Mencatat
Mengulang
Mereproduksi
Meninjau
Memilih
Menyatakan
Mempelajari
Mentabulasi
Memberi kode
Menelusuri
Menulis
Menjelaskan
Mengkategorikan
Mencirikan
Merinci
Mengasosiasikan
Membandingkan
Menghitung
Mengkontraskan
Mengubah
Mempertahankan
Menguraikan
Menjalin
Membedakan
Mendiskusikan
Menggali
Mencontohkan
Menerangkan
Mengemukakan
Mempolakan
Memperluas
Menyimpulkan
Meramalkan
Merangkum
Menjabarkan
menyesuaikan
mengalokasikan
mengurutkan
menerapkan
menentukan
menugaskan
memperoleh
mencegah
mencanangkan
mengkalkulasi
menangkap
memodifikasi
mengklasifikasikan
melengkapi
menghitung
membangun
membiasakan
mendemonstrasikan
menurunkan
menentukan
menemukan
menggambarkan
menemukan kembali
menggunakan
melatih
menggali
membuka
mengemukakan
membuat faktor
membuat gambar
membuat grafik
menangani
mengilustrasikan
mengadaptasi
menyelidiki
memanipulasi
mempercantik
mengoperasikan
mempersoalkan
Mengaudit/ memeriksa
membuat blueprint
membuat garis besar
memecahkan
Mengkarakteristik-kan
membuat dasar pengelompokkan
merasionalkan
menegaskan
membuat dasar pengkontras
mengkorelasikan
mendeteksi
mendiagnosis
mendiagramkan
mendiversifikasi
menyeleksi
memerinci ke bagian-bagian
menominasikan
Mendokumentasi-kan
menjamin
menguji
mencerahkan
menjelajah
membagankan
memngumpulkan
membuat kelompok
mengidentifikasi
mengilustrasikan
menyimpulkan
menginterupsi
menemukan
menelaah
menata
mengelola
memaksimalkan
meninimalkan
mengoptimalkan
memerintahkan
menggarisbesarkan
memberi tanda/kode
memprioritaskan
mengedit
menilai
membandingkan
menyimpulkan
mengkontraskan
mengarahkan
mengkritik
menimbang
mempertahankan
memutuskan
memisahkan
memprediksi
menilai
memperjelas
merangking
menugaskan
menafsirkan
memberi pertimbangan
membenarkan
mengukur
memproyeksi
memerinci
menggradasi
merentangkan
merekomendasikan
melepaskan
memilih
merangkum
mendukung
mengetes
memvalidasi
membuktikan kembali
menganimasi
mengatur
mengumpulkan
mendanai
mengkategorikan
mengkode
mengkombinasikan
menyusun
mengarang
membangun
menanggulangi
menghubungkan
menciptakan
mengkreasikan
mengkoreksi
memotret
merancang
mengembangkan
merencanakan
mendikte
meningkatkan
memperjelas
memfasilitasi
membentuk
merumuskan
Menggeneralisasi-kan
menumbuhkan
menangani
mengirim
memperbaiki
menggabungkan
memadukan
membatasi
menggabungkan
mengajar
membuat model
mengimprovisasi
membuat jaringan
mengorganisasikan
mensketsa
mereparasi
1. Menganalisis
Proses kognitif pada kegiatan menganalisis bersesuaian dengan mengurai informasi ke dalam bagian-bagian dan menentukan atau menjelaskan bagaimana bagian-bagian tersebut terkait. Soal mengukur analisis ketika peserta harus menyimpulkan berdasarkan analisis dari bagian-bagian teks atau stimulus
Contoh soal kategori menganalisis:
menemukan atau menentukan ide-ide pokok, argumen, asumsi dari suatu teks yang tidak disampaikan secara eksplisit; menentukan atau menyusun bukti yang mendukung dan tidak mendukung untuk suatu deskripsi kasus; menentukan pandangan penulis esai dari sudut pandang tertentu
2. Mengevaluasi
Kegiatan mengevaluasi sesuai dengan tujuan; membuat pertimbangan/ judgement berdasarkan standar atau kriteria.
Contoh soal mengevaluasi:
menentukan metode yang memberikan solusi yang paling tepat untuk masalah yang disajikan; menentukan ketepatan kesimpulan peneliti berdasar data yang disajikan.
3. Mengkreasi
Kegiatan dalam mengkreasi adalah menyatukan unsur-unsur untuk membentuk suatu kesatuan; menata ulang unsur-unsur untuk membentuk pola atau stuktur yang baru.
Contoh kegiatan mengkreasi:
merencanakan karya tulis ilmiah berdasarkan topik yang diberikan; menyusun desain eksperimen; menyusun hipotesis untuk menerangkan fenomena yang tampak; menyusun akhir cerita
Untuk kepentingan penilaian tingkat nasiona Pusat Penilaian Pendidikan (Puspendik) mengkategorikan proses berpikir menjadi 3 level kognitif, yakni :
1. Level 1: Pengetahuan dan Pemahaman
mengukur kemampuan untuk mengingat dan memahami pengetahuan yang telah dipelajari.
2. Level 2: Aplikasi
mengukur kemampuan menerapkan pengetahuan dalam konteks atau situasi yang familier atau rutin.
3. Level 3: Penalaran
mengukur kemampuan berpikir tingkat tinggi, yang tidak hanya sekedar mengingat dan memahami. Proses berpikir yang termasuk dalam level ini seperti menganalisis, mengevaluasi, mengkreasi, berpikir logis, berpikir kritis, berpikir kreatif, menyelesaikan masalah pada konteks baru atau non rutin.
Pemerintah mengharapkan para peserta didik mencapai berbagai kompetensi dengan penerapan HOTS atau Keterampilan Bepikir Tingkat Tinggi. Kompetensi tersebut yaitu berpikir kritis (criticial thinking), kreatif dan inovasi (creative and innovative), kemampuan berkomunikasi (communication skill), kemampuan bekerja sama (collaboration), dan kepercayaan diri (confidence).
Klasifikasi Tingkatan Berpikir Taksonomi Bloom
Klasifikasi Tingkatan Berpikir Taksonomi Bloom
|
Klasifikasi tingkatan berpikir telah banyak dibahas para ahli. Klasifikasi atau taksonomi yang paling dikenal dalam dunia pendidikan ialah Taksonomi Bloom. Taksonomi tersebut dikemukakan pertama kali oleh Benyamin Bloom pada tahun 1956. Empat puluh tahun kemudian, Taksonomi Bloom mengalami beberapa penyesuaian oleh para ahli pendidikan, diantaranya adalah Lorin Anderson dan David Krathwol. Dalam Taksonomi Bloom yang direvisi tersebut, dirumuskan 6 level proses berpikir, yaitu:
- mengingat (remembering)
- memahami (understanding)
- menerapkan (applying)
- menganalisis (analyzing)
- mengevaluasi (evaluating)
- mengkreasi (creating)
Jenis dan Sub Jenis Dimensi Pengetahuan
A. Pengetahuan Faktual
Pengetahuan Faktual adalah unsur-unsur dasar yang harus diketahui oleh siswa untuk berkenalan dengan suatu disiplin ilmu atau menyelesaikan masalah di dalamnya.Pengetahuan Faktual meliputi:
- Pengetahuan tentang istilah
- Pengetahuan tentang detail suatu hal dan unsur-unsur
Contoh Pengetahuan Faktual:
- Kosakata teknis, simbol musik
- Sumber daya alam utama, sumber informasi yang dapat dipercaya
B. Pengetahuan Konseptual
Pengetahuan Konseptual adalah pengetahuan yang berkenaan dengan hubungan antar unsur-unsur dasar dalam suatu susunan yang besar secara fungsional.Pengetahuan Konseptual meliputi:
- Pengetahuan tentang klasifik dan kategori
- Pengetahuan tentang prinsip- prinsip dan generalisasi
- Pengetahuan tentang teori, model, dan struktur
Contoh Pengetahuan Konseptual:
- Periode waktu geologi
- bentuk-bentuk kepemilikan bisnis
- teorema Phytagoras
- teori evolusi
- hukum Newton
C. Pengetahuan Prosedural
Pengetahuan Prosedural berkaitan dengan bagaimana melakukan sesuatu, metode-metode dalam inkuiri, dan kriteria untuk menggunakan skill, algoritma, teknik, dan metode.Pengetahuan Prosedural meliputi:
- Pengetahuan tentang keahlian-keahlian khusus dan algoritma
- Pengetahuan tentang teknik dan metode khusus suatu bidang
- Pengetahuan tentang kriteria untuk penentuan ketika menggunakan prosedur yang sesuai
Contoh Pengetahuan Prosedural:
- Keahlian untuk melukis dengan cat air
- Kriteria yang digunakan untuk penentuan ketika menerapkan prosedur yang melibatkan Hukum-hukum Newton.
D. Pengetahuan Metakognitif
Pengetahuan Metakognitif adalah pengetahuan kognitif secara umum sebagaimana kesadaran dan pengetahuan yang dimiliki seseorang.Pengetahuan Metakognitif meliputi:
- Pengetahuan strategi
- Pengetahuan tentang tugas-tugas kognitif, termasuk pengetahuan kontekstual dan kondisional yang sesuai
Contoh Pengetahuan Metakognitif:
- Pengetahuan membuat garis besar
- Pengetahuan tentang tipe tes yang biasa digunakan oleh guru
- Pengetahuan tentang tuntutan kognitif dari tugas-tugas yang berbeda
Kata Kerja Operasional dalam Taksonomi Bloom
C1- Pengetahuan
MengutipMenyebutkan
Menjelaskan
Menggambar
Membilang
Mengidentifikasi
Mendaftar
Menunjukkan
Memberi label
Memberi indeks
Memasangkan
Menamai
Menandai
Membaca
Menyadari
Menghafal
Meniru
Mencatat
Mengulang
Mereproduksi
Meninjau
Memilih
Menyatakan
Mempelajari
Mentabulasi
Memberi kode
Menelusuri
Menulis
C2-Pemahaman
MemperkirakanMenjelaskan
Mengkategorikan
Mencirikan
Merinci
Mengasosiasikan
Membandingkan
Menghitung
Mengkontraskan
Mengubah
Mempertahankan
Menguraikan
Menjalin
Membedakan
Mendiskusikan
Menggali
Mencontohkan
Menerangkan
Mengemukakan
Mempolakan
Memperluas
Menyimpulkan
Meramalkan
Merangkum
Menjabarkan
C3 – Aplikasi
memerlukanmenyesuaikan
mengalokasikan
mengurutkan
menerapkan
menentukan
menugaskan
memperoleh
mencegah
mencanangkan
mengkalkulasi
menangkap
memodifikasi
mengklasifikasikan
melengkapi
menghitung
membangun
membiasakan
mendemonstrasikan
menurunkan
menentukan
menemukan
menggambarkan
menemukan kembali
menggunakan
melatih
menggali
membuka
mengemukakan
membuat faktor
membuat gambar
membuat grafik
menangani
mengilustrasikan
mengadaptasi
menyelidiki
memanipulasi
mempercantik
mengoperasikan
mempersoalkan
C4 – Analisis
menganalisisMengaudit/ memeriksa
membuat blueprint
membuat garis besar
memecahkan
Mengkarakteristik-kan
membuat dasar pengelompokkan
merasionalkan
menegaskan
membuat dasar pengkontras
mengkorelasikan
mendeteksi
mendiagnosis
mendiagramkan
mendiversifikasi
menyeleksi
memerinci ke bagian-bagian
menominasikan
Mendokumentasi-kan
menjamin
menguji
mencerahkan
menjelajah
membagankan
memngumpulkan
membuat kelompok
mengidentifikasi
mengilustrasikan
menyimpulkan
menginterupsi
menemukan
menelaah
menata
mengelola
memaksimalkan
meninimalkan
mengoptimalkan
memerintahkan
menggarisbesarkan
memberi tanda/kode
memprioritaskan
mengedit
C5 – Evaluasi
mempertimbangkanmenilai
membandingkan
menyimpulkan
mengkontraskan
mengarahkan
mengkritik
menimbang
mempertahankan
memutuskan
memisahkan
memprediksi
menilai
memperjelas
merangking
menugaskan
menafsirkan
memberi pertimbangan
membenarkan
mengukur
memproyeksi
memerinci
menggradasi
merentangkan
merekomendasikan
melepaskan
memilih
merangkum
mendukung
mengetes
memvalidasi
membuktikan kembali
C6 – Kreasi
mengabstraksimenganimasi
mengatur
mengumpulkan
mendanai
mengkategorikan
mengkode
mengkombinasikan
menyusun
mengarang
membangun
menanggulangi
menghubungkan
menciptakan
mengkreasikan
mengkoreksi
memotret
merancang
mengembangkan
merencanakan
mendikte
meningkatkan
memperjelas
memfasilitasi
membentuk
merumuskan
Menggeneralisasi-kan
menumbuhkan
menangani
mengirim
memperbaiki
menggabungkan
memadukan
membatasi
menggabungkan
mengajar
membuat model
mengimprovisasi
membuat jaringan
mengorganisasikan
mensketsa
mereparasi
Bagan Taksonomi Bloom |
Tiga Proses Kognitif Berpikir Tingkat Tinggi
Susan Brookhart mengkategorikan tiga proses kognitif paling atas pada taksonomi Bloom, yaitu menganalisis, mengevaluasi, dan mengkreasi sebagai proses berpikir tingkat tinggi. Susan menjelaskan tiga proses kognitif tersebut sebagai berikut.1. Menganalisis
Proses kognitif pada kegiatan menganalisis bersesuaian dengan mengurai informasi ke dalam bagian-bagian dan menentukan atau menjelaskan bagaimana bagian-bagian tersebut terkait. Soal mengukur analisis ketika peserta harus menyimpulkan berdasarkan analisis dari bagian-bagian teks atau stimulus
Contoh soal kategori menganalisis:
menemukan atau menentukan ide-ide pokok, argumen, asumsi dari suatu teks yang tidak disampaikan secara eksplisit; menentukan atau menyusun bukti yang mendukung dan tidak mendukung untuk suatu deskripsi kasus; menentukan pandangan penulis esai dari sudut pandang tertentu
2. Mengevaluasi
Kegiatan mengevaluasi sesuai dengan tujuan; membuat pertimbangan/ judgement berdasarkan standar atau kriteria.
Contoh soal mengevaluasi:
menentukan metode yang memberikan solusi yang paling tepat untuk masalah yang disajikan; menentukan ketepatan kesimpulan peneliti berdasar data yang disajikan.
3. Mengkreasi
Kegiatan dalam mengkreasi adalah menyatukan unsur-unsur untuk membentuk suatu kesatuan; menata ulang unsur-unsur untuk membentuk pola atau stuktur yang baru.
Contoh kegiatan mengkreasi:
merencanakan karya tulis ilmiah berdasarkan topik yang diberikan; menyusun desain eksperimen; menyusun hipotesis untuk menerangkan fenomena yang tampak; menyusun akhir cerita
Untuk kepentingan penilaian tingkat nasiona Pusat Penilaian Pendidikan (Puspendik) mengkategorikan proses berpikir menjadi 3 level kognitif, yakni :
1. Level 1: Pengetahuan dan Pemahaman
mengukur kemampuan untuk mengingat dan memahami pengetahuan yang telah dipelajari.
2. Level 2: Aplikasi
mengukur kemampuan menerapkan pengetahuan dalam konteks atau situasi yang familier atau rutin.
3. Level 3: Penalaran
mengukur kemampuan berpikir tingkat tinggi, yang tidak hanya sekedar mengingat dan memahami. Proses berpikir yang termasuk dalam level ini seperti menganalisis, mengevaluasi, mengkreasi, berpikir logis, berpikir kritis, berpikir kreatif, menyelesaikan masalah pada konteks baru atau non rutin.
Pemerintah mengharapkan para peserta didik mencapai berbagai kompetensi dengan penerapan HOTS atau Keterampilan Bepikir Tingkat Tinggi. Kompetensi tersebut yaitu berpikir kritis (criticial thinking), kreatif dan inovasi (creative and innovative), kemampuan berkomunikasi (communication skill), kemampuan bekerja sama (collaboration), dan kepercayaan diri (confidence).
0 Response to "Tingkatan Berpikir dan Kata Kerja Operasional dalam Taksonomi Bloom"
Post a Comment
Manfaatkan kotak komentar di bawah ini untuk feed back dan sumbang saran. Terima kasih sudah ikut berkontribusi di blog Matematrick.